tag:blogger.com,1999:blog-32087086213674402142024-03-13T06:04:25.228-07:00KONSEP PROFESI DALAM PENDIDIKANHarry Atjeh Bloghttp://www.blogger.com/profile/01974205688400879033noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-3208708621367440214.post-72719642454287724132012-04-12T21:10:00.001-07:002012-04-12T21:10:13.595-07:00<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b>1. Asumsi Yang Melandasi Pekerjaan Mendidik Sebagai Profesi<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: .5in;">
Ada sejumlah
asumsi yang melandasi pekerjaan mendidik sebagai profesi, sehingga perlu ada
profesionalisasi dalam pendidikan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Subyek pendidikan adalah manusia dengan segala
potensinya untuk berkembang. Karena itu, pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai
kemanusian; pendidikan menghargai martabat manusia, manusia yang memiliki
kemauan, pengetahuan, emosi dan perasaan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Dalam melakukan aktivitasnya, pendidikan dilakukan
secara sadar dan bertujuan. Oleh karena ada unsur tujuan ini, maka pendidikan
menjadi normative, diikat oleh norma-norma dan nilai, baik yang bersifat
universal maupun yang nasional atau local yang menjadi acuan pelaku pendidikan,
yaitu pendidik, peserta didik, dan pengelola pendidikan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Oleh karena yang dihadapi oleh pendidikan adalah
manusia dengan segala teka-tekinya (enigma), maka ada teori-teori pendidikan
yang merupakan jawaban kerangka hipotesis tentang bagaiman seharusnya
pendidikan dilakukan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Dalam memandang manusia, pendidikan bertolak dan
asumsi yang potensi tentang potensi manusia. Potensi yang baik itulah yang
harus dikembangkan, yang oleh Norton (1977) disebut sebagai <i>daimon,</i> yaitu suatu potensi yang unggul
pada diri manusia. Pendidikan jadinya merupakan usaha mengembangkan potensi
manusia yang baik.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Tujuan utama pendidikan terletak pada dimensi
intrinsiknya, yakni menjadikan manusia sebagai manusia yang baik, yang dalam
tujuan pendidikan nasional digambarkan sebagai manusia yang beriman, bertaqwa,
berbudi luhur, dst.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>A. Pengertian Profesi<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Istilah
profesi dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menunjukkan tentang
pekerjaan seseorang. Seseorang yang bekerja sebagai dokter, dikatakan
profesinya sebagai dokter dan orang yang pekerjaannya mengajar di sekolah
dikatakan profesinya sebagai Guru.Bahkan ada orang yang mengatakan bahwa
profesinya sebagai tukang batu,tukang parkir,pengamen,penyanyi,pedagang dan
sebagainya.Jadi istilah profesi dalam konteks ini , sama artinya dengan
pekerjaan atau tugas yang dilakukan seseorang dalam kehidupannya sehari-hari.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Menurut
ornstein dan levine (1984) bahwa suatu pekerjaan atau jabatan dapat
disebut profesi bila
pekerjaan atau jabatan
itu dilakukan dengan :</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Melayani masyarakat merupakan merupakan karier
yang akan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak berganti-ganti pekerjaan).</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu
diluar jangkauan khalayak ramai (tidak setiap orang melakukannya).</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari
teori praktik (teori baru dikembangkandari hasil penelitian).</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang
panjang.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Terkendali berdasarkan lisensi baku dan
mempunyai persyaratan masuk (untuk menduduki jabatan tersebut memerlukan izin
tertentu atau ada persyaratan khusus yang ditentukan untuk dapat mendudukinya).</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Otonomi dalam mebuat keputusan tentang ruang
lingkup kerja tertentu(tidak diatur oleh orang lain).</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang
diambil dan tampilan untuk kerjanya berhubungan dengan layanan yang diberikan
(langsung bertanggung jawab terhadap apa
yang diputuskannya,tidak dipindahkan keatasan instansi yang lebih
tinggi).Mempunyai sekumpulan unjuk kerja yang baku.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien
dengan penekanan terhadap layanan yang akan diberikan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota
profesi sendiri.</div>
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span></b>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>B. Syarat-syarat Profesi Kependidikan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
National
Education Association (,Sucipto,Kosasi,dan Abimanyu,1994) menyusun sejumlah
syarat atau kriteria yang mesti ada dalam jabatan guru,yaitu;jabatan yang
melibatkan kegiatan intelektual;jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu
yang khusus;jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama(bandingkan
dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka);jabatan yang memerlukan
latihan dalam jabatan yang berkesinambungan;yang menjanjikan karir hidup dan
keanggotaan yang permanen;jabtatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri;
jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keutungan pribadi;dan jabatan
yang mempunyai organisasi yang kuat dan terjalin erat.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Gambaran
rinci tentang syarat-syarat jabatan kependidikan tersebut dijelaskan sebagai
berikut:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang
khusus.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Jabatan yang memerlukan persiapan profesional
yang lama.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Jabatan yang memerluka latiha dalam jabatan yang
berkesinambungan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Jabatan yang menjanjikan karier hidup dalam
keanggotaan yang permanen.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Jabatan yang menentukan baku
(standarnya)sendiri.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas
keutungan pribadi.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Jabatan yang mempunyai organisasi profesional
yang kuat dan terjalin erat.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>C. Sejarah Perkembangan Profesi
Kependidikan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Nasution(Sucipto,Kosasi,dan
Abimanyu,1994)dengan jelas melukiskan
sejarah pendidikan di indonesia terutama pada saman colonial belanda
termasuk juga sejarah profesi kependidikan.Pada awalnya,orang-orang diangkat
menjadi guru belum berpendidikan khusus keguruan,dan secara perlahan-lahan
tenaga guru ditambah dengan mengangkat dari lulusan guru(kweek school)yang
pertama kali didirikan di SOLO pada tahun 1852.karena kebutuhan penambahan
sejumlah guru yang semakin mendesak, maka pemerintah Hindia Belanda mengangkat
lima macam guru,yaitu:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai
guru yang berwenang penuh.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Guru yang bukan lulusan sekolah guru, tapi lulus
ujian yang diadakan menjadi guru.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Guru bantu, yang lulus ujian guru bantu.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Guru yang dimagangkan kepada guru senior, yang
merupakan calon guru.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Guru yang diangkat karena keadaan yang amat
mendesak berasal dari warga yang pernah mengecap pendidikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Jenis
guru yang terakhir ini tentu saja beragam dari satu daerah dengan daerah
lainnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b> D.
Kode Etik Profesi Kependidikan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Kode
etik merupakan pernyataan-pernyataan yang berisi persyaratan tindakan yang
harus dilakukan dan tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh pihak-pihak
terkait dalam kegiatan layanan.Kode etik berisi seperangkat nilai,sebab
nilai-nilai dan etik erat kaitannya.Etik seseorang individu mencerminkan nilai
yang mereka anut.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Menurut
Hermawan(1979),tujuan umum kode etik profesi adalah:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Untuk
menjunjung tinggi martabat profesi.Diharapkan kode etik dapat menjaga pandangan
dan kesan dari pihak luar atau masyarakat,agar mereka tidak memandang rendah
atau remeh profesi yang bersangkutan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Untuk
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.Kesejahteraan yang
dimaksud meliputi kesejahteraan lahir (material) maupaun kesejahteraan
bathin(spiritual/mental).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Untuk
meningkatkan pengabdian para anggota profesi.Hal ini berkaitan dengan
peningkatan kegiatan pengabdian profesi,sehingga anggota profesi dapat dengan
mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Untuk
meningkatkan mutu profesi.Untuk itulah kode etik memuat norma-norma atau
anjuran agar anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian
para anggotanya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Untuk
meningkatkan mutu organisasi profesi.Setiap anggota profesi diwajibkan secara
aktif berpartisifasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan
yang direncanakan oleh organisasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>E. Pengembangan Profesi Kependidikan</b> </div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Kompetensi Profesional Kependidikan<b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional dinyatakan dengan jelas bahwa tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Pendidikan
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran,menilai hasil pembelajaran,melakukan pembimbingan dan
pelatihan,serta melalukan segala potensinya,sementara itu pendidikan dilandasi
oleh nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai martabat manusia.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Pendidikan
dilakukan secara Internasional,yakni secara sadar ,maka pendidikan menjadi
normatif yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara
universal,nasional,maupun lokal,yang merupakan acuan para pendidik,peserta
didik,pengelolah pendidikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Teori-teori
pendidikan merupakan jabatan kerangka Hipotesis dalam menjawab permasalahan
pendidikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Pendidikan
bertolak dari asumsi pokok tentang manusia,yakni manusia mempunyai potensi yang
baik untuk berkembang.Oleh sebab itu pendidikan adalah usaha mengembangkan
potensi unggul tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Inti
pendidikan terjadi dalam prosesnya yaitu situasi dimana terjadi dialog antara
peserta didik dengan pendidik ,yang memungkinkan peserta didik tumbuh kearah
yang dikehendaki oleh pendidik dan
selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi masyarakat .</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Sering
terjadi dilema antara tujuan utama pendidikan yakni menjadi manusia sebagai
manusia yang baik (dimensi instrinsik)dengan misi instrumental yakni yang
merupakan alat untuk perubahan atau mencapai sesuatu.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Pendidikan Profesioanl Kependidikan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Pendidikan
prajabatan merupakan pendidikan yang ditempuh sebelum seseorang menjadi
guru.Jenis pendidikan ini bertujuan untuk menyiapkan calon guru dalam meniti
karir dalam bidang pengajaran.Di Indonesia,lembaga pendidikan prajabatan guru
dilaksanakan pada tingkat perguruan tinggi yang disebut dengan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan(LPTK).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Pendidikan
dalam jabatan adalah jenis pendidikan yang ditempuh oleh guru dalam
melaksanakan jabatan dan dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi profesional
dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Pengembangan kompetensi ini dapat
dilakukan melalui penataran,loka karya,seminar,atau bahkan jenjang pendidikan
lanjutan.Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,terutama bagi pendidik
diperguruan tinggi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Seorang
guru dinilai memiliki kompetensi profesional apanila mampu mengembangkan
tanggung jawab dengan baik,maupun melaksanakan peran dengan berhasil,mampu
bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan (pembelajaran)dan mampu
melaksanakan peranannya dalam proses pembelajaran dalam kelas (Hamalik,2003)
dalam sudut pembelajaran, guru yang profesional adalah mereka yang mampu
merencanakan, melaksanakan, menilai, membimbing pelajaran.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Kemampuan Merencanakan Pembelajaran</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Langkah
awal yang harus dilakukan oleh guru sebelum merencanakan pembelajaran adalah
memahami arti,tujuan,dan unsur yang terkandung dalam perencanaan
pembelajaran.Perencanaan pembelajaran merupakan proyeksi guru mengenai kegiatan
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.</div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Kemampuan
melaksanakan pembelajaran berkaitan dengan realisasi atau implementasi rencana
pembelajaran yang telah disusun.Dalam pelaksanaan pembelajaran, kemampuan yang
dituntut adalah keaktifan guru dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi
peserta didik dalam pembelajaran.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Kemampuan Menilai Pembelajaran</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Tingkat
pencapaian dan kemajuan pembelajaran dapat diukur melalui penilaian, baik
lisan, tertulis, tindakan, observasi. Kemampuan menilai pembelajaran berkaitan
dengan kemampuan guru dalam menyusun alat penilaian, mengajukan pertanyaan,
menyekor, dan menginterprestasikan hasilnya. </div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Kemampuan Membimbing Pembelajaran</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Pada
setiap pembelajaran ditemukan peserta didik yang dikategorikan berhasil dan
atau gagal menguasai standar minimal pengetahuan yang dipersyaratkan.Khusus bagi mereka yang
dikategorikan gagal dalam pembelajaran,perlu diberikan bimbingan pembelajaran.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Oleh
karena itu pendidikan tidak berlangsung dalam kevakuman dari tujuan masyarakat,
maka pendidikan dari segi tujuannya mengembang misi instrumental, yakni
merupakan alat untuk perubahan atau mencapai sesuatu. Dua dimensi tujuan
pendidikan ini sering menjadi sumber konflik dalam upaya mencapainya, manakah
yang menjadi prioritas.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>2. Dimensi Pendidikan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Pendidikan
memiliki dua dimensi yaitu dimensi instrinsik pendidikan dan dimensi
instrumental pendidikan. Yang dimaksud dengan dimensi instrisik ialah bahwa pendidikan
secara instrinsik-universal mengembang <i>mission
sacre </i>untuk menghasilkan manusia yang berkepribadian luhur, berpengetahuan
luas, dan memiliki kemauan untuk hidup. Dalam konteks ini, isi dan pesan-pesan
tidak harus selalu ditakar dari relavansinya dengan kehidupan yang praktis,
misalnya keterampilan untuk dunia kerja. Pendidikan dalam sirinya menjadi baik
justru karena tujuannya memanusiakan manusia.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Di
pihak lain, dimensi instrumental pendidikan menyangkut pendidikan sebagai
instrument bagi perubahan sosial yang progresif dan positif. Pendidikan dilihat
sebagai alat perubahan, dan karena itu, apa yang diberikan oleh dunia pendidikan
harus selalu terkait dengan lingkungannya, dengan masyarakat, dan lebih spesifik
lagi, dengan dunia kerja. Menempatkan pendidikan pada dimensi instrumentalnya
berarti yang berbicara tentang relevansi, termasuk relevansi dengan perubahan
yang diantisipasikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Kuatnya
semangat untuk memacu pembangunan, membuat kita lebih melihat pendidikan dan
dimensi instrumentalnya. Kriteria mutu suatu lembaga pendidikan jadinya lebih
dilihat dan kemampuannya (praktis, produktif, dan bernilai ekonomis) apa yang
dimiliki oleh lulusan lembaga pendidikan itu. Oleh sementara pihak, gejala ini
dinilai sebagai pendangkalan dalam melihat hakikat dan misi kesejarahan
pendidikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Jika
pendidikan dilihat dari segi dimensi instrisik, maka semua upaya pendidikan,
baik formal maupun nonformal memiliki hak hidup. Tetapi secepat pendidikan itu
terkait dengan masyarakat dan dunia kerja (dimensi instrumental), maka ia harus
berada dalam suatu system yang benar, tertib, menyeluruh, dan memperhitungkan
kecenderungn yang ada dalam masyarakat. Pendidikan tidak boleh lagi diselenggarakan
semata-mata untuk pendidikan itu sedini, melainkan untuk tujuan yang lain,
yakni sebagai instrument untuk melakukan perubahan sosial. Ini pun jangan pula
menjadi satu-satunya tujuan, dengan mengabaikan instrinsik pendidikan. Jadi
yang dikehendaki ialah perimbangan antara keduanya, tidak dilihat secara
hitam-putih. </div>Harry Atjeh Bloghttp://www.blogger.com/profile/01974205688400879033noreply@blogger.com1